JAMBI, KEJARKABAR.COM – Inovasi pembinaan di Lapas Kelas IIA Jambi mencuri perhatian! Lembaga Pemasyarakatan ini mengembangkan budidaya jamur tiram di dalam lapas sebagai upaya nyata mendukung kemandirian warga binaan.
Kalapas Jambi, Batara Hutasoit, menjelaskan bahwa program ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan proyek perubahan berbasis pertanian modern. Warga binaan diajarkan mulai dari pembuatan media tanam (baglog), perawatan kumbung, hingga panen jamur tiram berkualitas tinggi menggunakan sistem smart farming.
“Program ini memberikan keterampilan produktif yang bisa menjadi sumber penghasilan nyata setelah mereka kembali ke masyarakat,” ujar Batara.
Budidaya dilakukan di area Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Jambi, dengan kontrol suhu dan kelembapan yang ketat, sehingga jamur yang dihasilkan higienis dan berkualitas tinggi. Warga binaan pun terlihat antusias mengikuti setiap tahap produksi, menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak hanya edukatif tapi juga menyenangkan.
Selain sebagai media pembelajaran, hasil panen jamur tiram berpotensi memberikan nilai ekonomi yang mendukung pembinaan di lapas. Program ini diharapkan menjadi model pembinaan adaptif dan berkelanjutan, yang memberi bekal nyata bagi warga binaan menghadapi kehidupan di luar lapas.
Dengan langkah kreatif ini, Lapas Jambi membuktikan bahwa lapas bukan hanya tempat pembatasan, tapi juga ruang inovasi yang menyiapkan warga binaan menjadi mandiri dan produktif. (*)





